Showing posts with label Artis. Show all posts
Showing posts with label Artis. Show all posts

Monday, May 25, 2009

James Bond

James Bond, juga dikenal sebagai 007 adalah tokoh fiksi dalam berbagai novel yang ditulis oleh Ian Fleming. Ia adalah agen rahasia untuk Britania Raya dan pertama muncul dalam novel Casino Royale di tahun 1953.

Petualangan James Bond juga telah diangkat ke dalam bentuk film. Sampai saat ini telah dirilis 20 film resmi, dan tokoh Bond dimainkan oleh aktor-aktor ini (diurutkan secara kronologis):

* Sean Connery (6 film dan 1 film tidak resmi, Never Say Never Again)
* George Lazenby (1 film)
* Roger Moore (7 film)
* Timothy Dalton (2 film)
* Pierce Brosnan (4 film)
* Daniel Craig (1 film, dan akan membintangi film Bond berikutnya)

Seri novel dan film James Bond memiliki banyak tokoh pendukung. Para pejabat British Secret Service biasanya dikenal dengan huruf, misalnya M dan Q. Dalam novel , Bond telah memiliki dua sekertaris, Loelia Ponsonby dan Mary Goodnight. Dalam film, keduanya dilebur menjadi sekertaris M, Miss Moneypenny. Kadang Bond ditugaskan untuk menyelidiki suatu kasus dengan temannya, Felix Leiter dari CIA. Dalam film, Leiter muncul secara teratur dalam era Connery, hanya sekali dalam era Moore, dan di kedua film Dalton. Namun ia hanya dimainkan oleh aktor yang sama dua kali. Ia absen dari era Brosnan (walaupun digantikan oleh Jack Wade), dan kembali dalam film Craig pertama Casino Royale pada 2006.

Bond girl biasanya memiliki nama-nama double entendre, misalnya "Pussy Galore" dalam Goldfinger, "Plenty O'Toole" dalam Diamonds Are Forever, dan "Xenia Onatopp" dalam GoldenEye.

Beberapa tokoh yang sering muncul dalam novel dan film adalah Bill Tanner, Rene Mathis, Felix Leiter, Jack Wade, Jaws, Charles Robinson, dan J.W. Pepper.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/James_Bond

Tuesday, May 12, 2009

Faraway Places

Asia Argento writes stories and novels, directs music videos, documentaries, and feature films, and appears in movies, sometimes with her clothes on. In Olivier Assayas’s new international thriller, “Boarding Gate,” she plays Sandra, a very smart prostitute.

In the past, Sandra has done some nasty work for a Paris-based investor (Michael Madsen) who was also her lover—she slept with his clients and listened to their secrets. Now she’s working at an import-export company, receiving drugs sewn into the bottom of plush armchairs, and she wants freedom—an escape to China, which is treated in this movie as the Wild East of capitalism. Slinking into the frame, with her lower lip hanging loose, Argento’s Sandra is both dependent on men and contemptuous of them, both seductive and unsure of herself, a dirty girl who may be looking for love.

Ninety years ago, Theda Bara, the original movie vamp, lured men to their doom, but Bara, even at her most alluring, looked like a sweet young woman dutifully doing a job. Born Theodosia Goodman, in Cincinnati, the daughter of a tailor, Bara was a mild fantasy figure (“the woman who did not care”), irresistible in an age more easily stimulated than our own. Argento, by contrast, was born into a movie family: her mother is the actress Daria Nicolodi and her father is Dario Argento, the horror-movie director and master of luridness.

Now thirty-two, Argento has been onscreen since the age of nine. Her acting technique is rudimentary—she bluffs her way through scenes, drawing on sheer nerve—but I’m willing to grant that technique may sometimes be beside the point. In “Boarding Gate,” she’s lewd and hungry, but she’s not boring—the character keeps changing, and you can see Argento’s mind working behind all the viperish moves.

For Assayas, Argento may be a kind of dream girl. The fifty-three-year-old French writer-director first attracted notice here in 1997, with his exhilarating and poetic thriller “Irma Vep.” Like Truffaut’s “Day for Night,” the movie was devoted to the making of a movie—in this case, an attempt to redo Louis Feuillade’s great silent serial of criminal life in Paris, “Les Vampires.” Assayas threw a wild card into the picture: the director of the movie within the movie (Jean-Pierre LĂ©aud), an aging, mad genius of the New Wave, has the daft idea of remaking the Feuillade film with Maggie Cheung, the star of the Hong Kong cinema. This vampire scoots across Paris rooftops wrapped in gleaming black leather. Assayas, it was a fair bet, had a thing about powerful, kinky women.

In his films, people move fast, thrashing in and out of rooms, and the camera stays with them, catching faces and fragments of bodies as they blur by—it’s life on the whiz, spontaneous, abrupt, and dangerous. The sexual play can be dangerous, too. In the 1998 “Late August, Early September,” Assayas constructed a charming and melancholy roundelay of romantic liaisons and friendships among hard-up young Parisian intellectuals. Most of the scenes are devoted to personal feelings and anxious talk about work and money, but, mixed in with the soulful nattering, one of the women, played by the classically beautiful Virginie Ledoyen, went in for bouts of rough sex. Some of us were beginning to wonder where Assayas was going.

Monday, May 11, 2009

Tukul Arwana

Tukul Riyanto, better known by the name Tukul Arwana (born in Perbalan, Purwosari, Semarang, 16 October 1963, age 45 years) was a comedian and events of Indonesia. Tukul Riyanto known in the Four Eyes. In addition to becoming the entertainment, business Tukul Riyanto also a pioneer in the field of entertainment, called "Ojo Lali

Since birth, he was given the name Riyanto, not known as Tukul Riyanto now. Because it is often sick, his name plus the word "Tukul" to Tukul Riyanto. Strangely, after the name change so, he became a rare disease. He was finally called Tukul familiar. At the age of 5 months, Tukul often ill treated by neighbors, Kelvin. Parents Tukul, Abdul Wahid and Sutimah (alm.) who has four children Tukul submit willingly, because Suwandi want to make Tukul as a foster child

Flashback
* 1979 - 1983: Champion buffoonery Semarang and Central Java
* 1985: Moving to Jakarta
* 1995: Married to the girl's bleeding Susiana Minang (Susi)
* 1995 - 2000: Being a radio announcer Voters triumph, the first salary Rp. 75.000, --
* 1997: video clip star Joshua
* 1997: Tukuls daughter, Novita Eka Afriana (Vita) was born
* 1998: with Srimulat
* 2006 - now: Eye of the four television stations in Trans7

Monday, March 2, 2009

KONSER D'MASIV-J ROCK DI JAYAPURA PAPUA

Konser D'masiv dan J-Rock di jayapura papua tidak hanya di nikati oleh kalangan anak muda saja tapi hantu kuntilanak juga ikut menikmati konser tersebut, "Hehehe tuh hantu penggemar berat D'masiv dan J-Rock... atau mungkin waktu masa-masa jadi manusia mantan pemain band local, atau mungkin juga hatu kuntilanak tersebut pengen jadi artis video klip D'masiv and J-Rock di album terbaru mereka".
Wah gue sendiri sempat kagum tuh sama hantu kok ya sempet-sempetnya nampang di kamera handphone salah satu penonton konser D'masiv and J-Rock. "Oiii... para produser video klip, besok-besok adain acara penerimaan artis-artis dari dunia roh halus buat jadi pengisi video klip para band Indonesia papan atas, jadi seru tuh"

Friday, February 27, 2009

MUSISI 'MELACURKAN' DIRI?

Menjelang musim kampanye pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun ini ternyata membawa rejeki bagi para artis. Bukan hanya bagi mereka yang diminta menjadi vote getter ataupun terlibat langsung dalam politik praktis. Rejeko tersebut datang ke para musisi pencipta lagu seperti Didi Kempot, Pongki Jikustik dan Eross Shila on 7. Ketiga musisi ini diminta untuk membikin lagu-lagu kampanye.
Menurut eross Sheila on 7, bikin lagu kampanye sangat tidak mendidik. Pasalnya, pemilih dalam hal ini rakyat akan mengalami kerancuan dalam berpikir. "Bisa jadi rakyat akan artis dan pencipta lagunya, bukan melihat dari sisi program dan visi politik sang tokoh".
Sebagai pribadi dan warga negara, eross tentu akan ikut memilih. Namun sebagai musisi ia tidak mau 'Melacurkan' diri dengan membuat lagu yang tidak sesuai dengan idealismenya.
Menjelang musim kampanye pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun ini ternyata membawa rejeki bagi para artis. Bukan hanya bagi mereka yang diminta menjadi vote getter ataupun terlibat langsung dalam politik praktis. Rejeko tersebut datang ke para musisi pencipta lagu seperti Didi Kempot, Pongki Jikustik dan Eross Shila on 7. Ketiga musisi ini diminta untuk membikin lagu-lagu kampanye. Menurut eross Sheila on 7, bikin lagu kampanye sangat tidak mendidik. Pasalnya, pemilih dalam hal ini rakyat akan mengalami kerancuan dalam berpikir. "Bisa jadi rakyat akan artis dan pencipta lagunya, bukan melihat dari sisi program dan visi politik sang tokoh".
Sebagai pribadi dan warga negara, eross tentu akan ikut memilih. Namun sebagai musisi ia tidak mau 'Melacurkan' diri dengan membuat lagu yang tidak sesuai dengan idealismenya.

Sunday, February 15, 2009

DHANI DEWA 19 PUNYA SAUDARA KEMBAR

Tidak disangka dan tidak diduga ternyata di belahan bumi Indonesia tercinta ini ada seorang yang mirip artis "Sebut saja Ahmad Dhani atau Dhani Dewa 19". Ketika gue surfing kesana kemari lewat Google dot com "Eh gak taunya nemuin fotonya pentolan dewa 19 mo jadi caleg, tapi koq lambene rodo ndomble plus rodo ngowah sitik, opo mergo kabotan jenggot?". Setelah gue teliti dengan seksama itu foto, ternyata cuman mirip aja tuh caleg sama wajahnya Ahmad Dhani atau alisa CuMi (Cuma Mirip). "Wah gue pikir-pikir koq mirip banget ya, gue malah rada-rada curiga tuh sama bapaknya Dhani... jangan-jangan punya selingkuhan waktu mudanya,
Hehehehe ^_^ ", sorry neh buat bung Dhani, bukannya gue mau jelek-jelekin bapak loe tapi loe juga perlu cari tahu tuh berita kebenarannya. Soalnya kalo gue lihat dari perilaku loe sama istri loe Maia Estianti juga memperlihatkan bahwa loe suka selingkuh sama cewek lain, "Apa mbak Maia kurang cantik...?? atau Kurang sexy...?? Mendingan berdamai aja sama mbak Maia toh dulu waktu masih bujangan khan bung Dhani yang ngejar mbak Maia and pake di bawa kabur segala", apa gak malu...??? "Kalo menurut gue bung Dhani gak berperilaku jantan!", kalo berperilaku jantan gak mungkin masuk jugangan ini.

Maaf ini blog bukanya mau mensponsori tuh caleg yang wajahnya seperti Ahmad Dhani tapi blog Jugangan ini murni blog yang memberitakan uneg-uneg yang berkreatifitas positif.